Kelas : 3PA11
NPM : 15511868
Psikoterapi
I.
Pengantar
a.
Pengertian
Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk
masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi
(Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya
jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan,
pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan
istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk
membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara
untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat
menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres
meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Psikoterapi juga bisa dimaksud dengan serangkaian metode berdasarkan
ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasigangguan kejiwaan atau mental seseorang.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal
antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang
bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis
dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi
keluhan secara profesional dan legal.
b.
Tujuan Psikoterapi
-
Manajemen
Krisis
-
Perubahan
Tingkah Laku
-
Insight
dan Perubahan
c.
Unsur-unsur
Psikoterapi
1.
Peran
sosial (martabat)
2.
Hubungan
3.
Hak
4.
Retrospeksi
5.
Reduksi
6.
Memperbaiki
perilaku
7.
Resosialisasi
8.
Rekapitulasi
d.
Perbedaan
Psikoterapi dengan Konseling
Dalam
pemberian bantuan konseling lebih memberikan dorongan sedangkan psikoterapi
lebih jelas dan memberikan pemahaman secararekontruksi. Konseling cara
penanganan lebih keterapi humanistic dan psikoterapi melalui terapi behavioristik/psikoanalisis
dan pengobatan medis.
e.
Pendekatan
Terhadap Mental Lines
1.
Biologis
Biological, meliputi keadaan mental organik,
penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey,
Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang
berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin
dalam tubuh. Lalu dikembangkan terapi injeksi insulin . juga mulai dikembangkan
upaya bedah otak di London.
2.
Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya
terhadap perfungsian yang buruk, sekuele pasca-traumatic, kededihan yang tak
terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respons emosional
penuh stress yang dilimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh
sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan
pertumbuhan sepanjang hidup individu.
3.
Sosiological
Sosiological meliputi kesukaran pada sistem
dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga.
Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi
yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
4.
Philosopic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri
seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya.
Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yaitu menghagai sistem nilai
yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
f.
Bentuk Utama Terapi
1.
Terapi Supportive
Terapi yang bertujuan untuk memperkuat benteng
pertahanan diri, memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi
kepribadian serta mengembalikan pada penyesuaian diri yang seimbang.
2.
Terapi Reducative
Terapi yang bertujuan untuk mewujudkan
penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran atau tujuan hidup dan
menghidupkan potensi kreatif.
3.
Terapi Reconstructive
Terapi yang bertujuan untuk menimbulkan
pemahaman terhadap konflik-konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan
struktur karakter dan mengembangkan potensi penyesuaian yang baru.
II.
Terapi Psikoanalisis (Sigmund Freud)
a.
Konsep dasar teori psikoanalisis tentang
kepribadian
1.
Kesadaran
Konsep ketaksadaran
· mimpi2 → merupakan
representative simbolik dari kebutuhan2, hasrat2 konflik
· salah ucap / lupa →
thd nama yg dikenal
· sugesti pascahipnotik
· bahan2 yg berasal dari
teknik2 asosiasi bebas
· bahan2
yg berasal dari teknik proyektif
2.
Struktur Kepribadian
·
Id (Das Es)
Id berisikan motifasi
dan energy positif dasar, yang sering disebut insting atau stimulus. Id
berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi
ketegangan, yang merupak sumber dari dorongan-dorongan biologis (makan, minum,
tidur, dll).
·
Ego (Das Ich)
Peran utama dari ego
adalah sebagai mediator (perantara) atau yang menjembatani anatar id dengan
kondisi lingkungan atau dunia luar dan berorintasi pada prinsip realita
(reality principle). Dalam mencapai kepuasan ego berdasar pada proses sekunder
yaitu berfikir realistic dan berfikir rasional.
·
Super Ego (Das Uber
Ich)
Super ego merupakan
cabang dari moril atau keadilan dari kepridadian, yang mewakili alam ideal
daripada alam nyata serta menuju kearah yang sempurna yang merupakan komponen
kepribadian terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik dan
buruk, benar dan salah.
3.
Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan proses
mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua
karakteristik khusus yaitu :
(1) tidak disadari dan
(2) menolak, memalsukan atau mendistorsi
(mengubah) kenyataan. Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai
reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau
perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah. Ego berusaha
sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan realitas, id dan superego.
Namun kecemasan begitu menguasai, ego harus berusahan mempertahankan diri.
Secara tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara memblokir seluruh
dorongan-dorongan atau menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang
lebih dapat diterima atau tidak terlalu mengancam.
b.
Unsur-unsur Terapi
1.
Muncul Gangguan
Munculnya masalah/gangguan, Psikoterapi
berupaya untuk memunculkan penyebab masalah atau gangguan itu muncul melalui
intervensi yang ditinjau dari lingkungan, kepribadian, faktor ekonomi, afeksi,
komunikasi interpesonal dan lain sebagainya. Dengan usaha lebih mengenal
penyebab gangguan itu muncul klien dapat memperkuat diri agar terhindar dari
resiko yang tinggi dengan modifikasi interaksi terhdap lingkungannya.
2.
Tujuan Terapi
Membentuk kembali struktur karakter individu dg
jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien.
3.
Peran Terapis
Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri,
kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani
kecemasan secara realistis, membangun hubungan kerja dengan klien, dengan
banyak mendengar & menafsirkan, terapis memberikan
perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien, mendengarkan
kesenjangan dan pertentangan pada cerita klien.
c.
Teknik-teknik Terapi
1.
Free Association
Suatu metode pemanggilan kembali
pengalaman-pengalaman masa lalu dan pelepasan emosi-emosi yg berkaitan dengan
situasi-situasi traumatik di masa lalu.
2.
Analisis Transference
Teknik utama dalam Psikoanalisis krn mendorong
klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi.
3.
Analisis Resisten
Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari
alasan-alasan yg ada dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya.
4.
Analisis Mimpi
Suatu prosedur yang penting untuk menyingkap
bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area
masalah yang tak terselesaikan.
Daftar Pustaka :
Mappiare, Andi. 1992. Pengantar
Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja
Grafindo
Prof. Dr . Singgih
D.Gunarsa, konseling dan psikoterapi2004, jakarta. PT BPK Gunung Mulia.