NPM : 15511868
Kelas : 3 PA 11
A. Pengorganisasian
Struktur Manajemen
1. Pengertian
Struktur Organisasi
truktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit
kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja
dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran
perintah dan penyampaian laporan.
Unsur-unsur dalam struktur Organisasi
Dalam rangka analisis, struktur organisasi perlu dibagi dalam unsur-unsurnya, yaitu:
Spesialisasi kegiatan-kegiatan.
Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan spesaialisasi, baik tugas individu maupun tugas kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan mengelompokkan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja (departementasi).
Standarisasi kegiatan-kegiatan.
Standarisasi kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan standarisasi tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi. Banyak sistem dan prosedur kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan bagan organisasi, yang dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang ada dalam organisasi.
Koordinasi kegiatan-kegiatan.
Koordinasi kegiatan ini berkaitan dengan pengintegrasian dan penyelarasan fungsi-fungsi dan unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dan saling ketergantungan.
Sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi dan desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan keputusan.
Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan keputusan dilakukan oleh para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-tingkat manajemen menengah dan menengah bawah.
Dalam rangka analisis, struktur organisasi perlu dibagi dalam unsur-unsurnya, yaitu:
Spesialisasi kegiatan-kegiatan.
Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan spesaialisasi, baik tugas individu maupun tugas kelompok dalam organisasi (pembagian kerja) dan mengelompokkan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja (departementasi).
Standarisasi kegiatan-kegiatan.
Standarisasi kegiatan-kegiatan ini berkaitan dengan standarisasi tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang digunakan dalam organisasi. Banyak sistem dan prosedur kerja, termasuk didalamnya struktur organisasi dan bagan organisasi, yang dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan kerja yang ada dalam organisasi.
Koordinasi kegiatan-kegiatan.
Koordinasi kegiatan ini berkaitan dengan pengintegrasian dan penyelarasan fungsi-fungsi dan unit-unit dalam organisasi yang berkaitan dan saling ketergantungan.
Sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi dan desentralisasi ini berkaitan dengan letak pengambilan keputusan.
Dalam struktur organisasi yang disentralisasikan, pengambilan keputusan dilakukan oleh para pimpinan puncak saja. Dalam dsentralisasi, kekuasaan pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-tingkat manajemen menengah dan menengah bawah.
2. Pengorganisasian sebagai fungsi dan manajemen
PENGORGANISASIAN merupakan
fungsi dari manajemen, yang merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
FUNGSINYA PENGORGANISASIAN :1.
Mengatur orang - orang. 2. Mengatur kegiatan dalam perusahaan. 3.
Mengadakan pembagian kerja. ( uraian tugas ). 4. Menempatkan orang – orang
dalam departemen. 5. Menetapkan batasan – batasan wewenang.
Meliputi :
a. Struktur
Formal
Organisasi
formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian
tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi
yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja,
kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).
Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas
disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan
dibuat.
Struktur
organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,
bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran (ukuran) satuan kerja.
b. Struktur
Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada
organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak
sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi
anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan
tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal
adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal
dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan
kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
3. Sertakan/Cantukan
contoh struktur organisasi dari suatu perusahaan
Suatu perusahaan memiliki
bagian-bagian struktur terpenting. berikut struktur dan pembagian tugasnya :
Komisaris adalah pemilik dari
perusahaan.
President direktur bertugas mengepalai
semua prosedur yang berjalan dalam suatu perusahaan.
Managing Direktur bertugas untuk
memanage berjalannya suatu pelaksana yang akan dirinci seperti akan misalnya
sebuah kerja sama yang akan dilakukan kedalam perusahaan lain membantu
president direktur.
General Manager bertugas memimpin
beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh
manajer fungsional.manajer umum adalah
manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada
suatu perusahaan atau organisasi.
Manager bertugas memiliki tanggung
jawab pada satu bagian fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
Supervisor bertugas untuk mengawasi
atau mengamati suatu kegiatan yang dijalankan dalam sebuah perusahaan. seorang
supervisor tidak berkenan untuk mengatur yang ada dalam perusahaan.
Kepala Bagian bertugas untuk
mengikutsertakan anggotanya pada berjalannya suatu kegiatanyang ada pada
perusahaan.
4. Manfaat
struktur fungsional dan struktur divisional
Struktur organisasi fungsional
diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan
yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang
memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi
atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan
yang berberda-beda.
Struktur ini banyak ditemukan pada
organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah
departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah,
yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Manfaat :
-Efisiensi melalui spesialisasi
-Komunikasi dan jaringan
keputusannya relatif sederhana
-Mempertahankan tingkat pengendalian
strategi pada level manajemen
-Dapat mendelegasi keputusan
operasional sehari-hari
-Mempermudah pengukuran output dan
hasil dari setiap fungsi
Sebagaimana struktur organisasi yang
lain, struktur organisasi divisional
ini juga
mempunyai beberapa manfaat :
-Koordinasi antar fungsi menjadi
lebih mudah dan cepat
-Mempunyai fleksibilitas pada
struktur perusahaan
-Spesialisasi pada setiap divisi
dapat dipertahankan
-Kesempatan karir lebih terbuka
5. Kerugian struktur
fungsional dan struktur divional
a.Struktur Fungsional
-Menyebabkan spesialisasi yang
sempit
-Dapat mendorong timbulnya
persaingan dan konflik antar fungsi
-Mengakibatkan sulitnya koordinasi
di antara bidang-bidang fungsional
-Dapat menyebabkan tingginya biaya
koordinasi antar fungsi
-Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat
membuat perubahan menjadi sulit
-Membatasi pengembangan keterampilan
manajer yang lebih luas
b.Struktur Divisional
-Mengkibatkan turunnya komunikasi
antara spesialisasi funsional
-Sangat potensial untuk menimbulkan
persaingan antar divisi
-Pendelegasian yang besar dapat
menimbulkan masalah
B.
Actuating Dalam Manajemen
1.
Pengertian Actuating Manajemen
Dari
seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi
manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian
lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan
fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan
langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dari
pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan
dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara
optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
2.
Pentingnya
Actuating Manajemen
Penggerakan atau Actuating mempunyai
arti dan perananan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi manajemen
lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi secara langsung berhubungan dengan
manusia (pelaksana). Dengan ini fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi
manajemen yang lain baru efektif.
Penggerakan adalah aktivitas pokok
dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan,
bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah ditentukan dan
mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.
Penggerakan juga dapat didefinisikan
pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para
anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi terciptanya
tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
3.
Prinsip Actuating dalam Manajemen
a.
Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak
pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan
semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan
tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu
mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan,
struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan
kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
b.
Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang
mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki
demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat
dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu.
Motivasi yang baik akan mendorong
orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang
kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada
saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c.
Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan
arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya
memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan
kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat
dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil
maksimal.
4.
Pentingnya Mencapai Actuating
Managerial yang Efektif
Dalam memimpin ada kegiatan
direction (perintah) dan motivasi. Perintah adalah petunjuk atau penjelasan
kerja, serta pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku organisasi yang
terlibat, baik secara struktural maupun fungsional, agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah)
seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling. Jika perintah yang
disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka staff
pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatan
organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan staff
sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan) apabila staff
bekerja secara baik.
-Menciptakan kerjasama yang lebih
efisien
-Mengembangkan kemampuan &
keterampilan staf
-Menumbuhkan rasa memiliki &
menyukai pekerjaan
-Mengusahakan suasana lingkungan
kerja yang meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
-Membuat organisasi berkembang
secara dinamis.
Daftar Pustaka :
Ebook : dasar-dasar
Pengorganisasian. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf